Jangan pernah anggap remeh bila seseorang keracunan makanan. Penyakit ini terjadi karena kontaminasi bakteri hidup atau toksin yang dihasilkannya pada makanan.
Selain itu, keracunan makanan juga bisa disebabkan oleh kontaminasi zat-zat anorganik dan racun yang berasal dari tanaman atau hewan. Bakteri bisa menyebabkan keracunan karena mengeluarkan enterotoksin yang merupakan produk sampingan dari pertumbuhannya.
Racun yang terkandung dalam bakteri bisa menguurangi kemampuan penyerapan makanan oleh usus yang bisa menyebabkan sekresi air dan elektrolit yang berpotensi menyebabkan dehidrasi.
Karakteristik keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri bisa berupa penderita menyantap jenis makanan yang sama, menyerang orang dalam waktu yang bersamaan, sumber penyebab yang sama, serta gejala-gejala penyakitnya mirip antara yang satu dengan yang lain.
Sedangkan keracunan yang disebabkan oleh bahan makanan lain, tidak selalu memberikan gejala yang sama dan tidak ylori)terjadi dalam waktu yang bersamaan.
Untuk memastikan apakah seseorang positif menderita keracunan atau tidak, masih perlu dilakukan diagnosis terlebih dahulu.
Pada umumnya, keracunan makanan akan menyebabkan beberapa kombinasi gejala mulai dari mual, muntah dan diare yang mungkin saja bisa berdarah. Berikut ini ada beberapa gejala yang lazim muncul pada orang yang menderita keracunan makanan.
3 Gejala Keracunan Makanan yang Lazim
1. Setelah mengonsumsi makanan yang tercemar, maka gejala kram perut, diare, muntah terjadi.
Dalam kasus kuman staphylococcus dapat dimulai setelah satu jam kemudian, atau 10 hari kemudian dalam kasus kuman camphylobacter pylori (lebih dikenal dengan helocobacter pylori), si penyebab luka sakit maag.
Mungkin juga perlu waktu yang lama untuk menampakkan gejala-gejala dari infeksi parasit seperti gardia. Gejala bisa berlansung dari satu hari hingga berbulan-bulan lamanya, tergantung dari jenis penyakitnya.
2. Terjadi gejala seperti muntah, diare, berkeringat, pusing, robekan di mata, air liur berlebihan, kebingungan psikologis, dan nyeri perut.
3. Dalam keracunan berat, penderita akan mengalami kemampuan berbicara hilang, penglihatan kabur dan berkunang-kunang, kelemahan otot, kesulitan menelan, mulut kering, kelumpuhan otot sepanjang tubuh.
Ingat, meskipun Anda mencurigai gejala yang dialami merupakan gejala keacunan makanan, namun Anda harus benar-benar memastikannya terlebih dahulu secara positif lagi.
Caranya adalah dengan menguji makanan yang Anda makan, muntahan, darah, tinja dan sebagainya yang dianggap perlu. Sembari memastikan apakah positif keracunan, berilah penderita pertolongan pertama terlebih dahulu.
Selain itu, keracunan makanan juga bisa disebabkan oleh kontaminasi zat-zat anorganik dan racun yang berasal dari tanaman atau hewan. Bakteri bisa menyebabkan keracunan karena mengeluarkan enterotoksin yang merupakan produk sampingan dari pertumbuhannya.
Racun yang terkandung dalam bakteri bisa menguurangi kemampuan penyerapan makanan oleh usus yang bisa menyebabkan sekresi air dan elektrolit yang berpotensi menyebabkan dehidrasi.
Karakteristik keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri bisa berupa penderita menyantap jenis makanan yang sama, menyerang orang dalam waktu yang bersamaan, sumber penyebab yang sama, serta gejala-gejala penyakitnya mirip antara yang satu dengan yang lain.
Sedangkan keracunan yang disebabkan oleh bahan makanan lain, tidak selalu memberikan gejala yang sama dan tidak ylori)terjadi dalam waktu yang bersamaan.
Untuk memastikan apakah seseorang positif menderita keracunan atau tidak, masih perlu dilakukan diagnosis terlebih dahulu.
Pada umumnya, keracunan makanan akan menyebabkan beberapa kombinasi gejala mulai dari mual, muntah dan diare yang mungkin saja bisa berdarah. Berikut ini ada beberapa gejala yang lazim muncul pada orang yang menderita keracunan makanan.
3 Gejala Keracunan Makanan yang Lazim
1. Setelah mengonsumsi makanan yang tercemar, maka gejala kram perut, diare, muntah terjadi.
Dalam kasus kuman staphylococcus dapat dimulai setelah satu jam kemudian, atau 10 hari kemudian dalam kasus kuman camphylobacter pylori (lebih dikenal dengan helocobacter pylori), si penyebab luka sakit maag.
Mungkin juga perlu waktu yang lama untuk menampakkan gejala-gejala dari infeksi parasit seperti gardia. Gejala bisa berlansung dari satu hari hingga berbulan-bulan lamanya, tergantung dari jenis penyakitnya.
2. Terjadi gejala seperti muntah, diare, berkeringat, pusing, robekan di mata, air liur berlebihan, kebingungan psikologis, dan nyeri perut.
3. Dalam keracunan berat, penderita akan mengalami kemampuan berbicara hilang, penglihatan kabur dan berkunang-kunang, kelemahan otot, kesulitan menelan, mulut kering, kelumpuhan otot sepanjang tubuh.
Ingat, meskipun Anda mencurigai gejala yang dialami merupakan gejala keacunan makanan, namun Anda harus benar-benar memastikannya terlebih dahulu secara positif lagi.
Caranya adalah dengan menguji makanan yang Anda makan, muntahan, darah, tinja dan sebagainya yang dianggap perlu. Sembari memastikan apakah positif keracunan, berilah penderita pertolongan pertama terlebih dahulu.
0 komentar "3 Gejala Keracunan Makanan yang Lazim", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar