Apabila si kecil terus saja menangis meskipun sudah ditenangkan atau disusui, maka bisa jadi anak Anda mengalami kolik. Kolik adalah nyeri perut yang muncul karena penyakit tertentu. Untuk itu segera cari tahu apa penyebab kolik pada si kecil agar penanganannya lebih tepat.
Kolik adalah nyeri di bagian perut yang penyebabnya bisa bermacam-macam, bisa karena hal di bawah ini:
1. Kasus emergency bedah.
2. Gangguan usus buntu.
3. Sumbatan pada saluran cerna.
4. Malrotasi usus.
5. Infeksi.
6. Alergi.
7. Menumpuknya saluran gas di saluran cerna.
Ketika anak terus menangis, coba amati bagian perutnya. Pada beberapa kasus kolik, biasanya perut anak akan terasa keras saat disentuh, kembung, membesar dan kadang akan terasa sakit saat ditekan. Untuk mengatasinya, dianjurkan untuk mengoleskan minyak kayu putih atau minyak telon di bagian perut.
Untuk kolik yang disebabkan oleh menumpuknya gas, penanganannya tak perlu ke rumah sakit atau dokter. Untuk mengeluarkan gas di dalam perut anak, bantu anak untuk duduk atau jika masih bayi, bisa digendong dengan posisi kepala lebih tinggi. Langkah inintuk membantu agar gas bisa lebih mudah keluar.
Jika disertai dengan gejala tersebut, bisa jadi anak mengalami sumbatan di saluran pencernaan. Selain itu, beberapa kasus alergi juga menampakkan gejala kolik ini. Untuk kasus alergi, disarankan untuk mengganti susu dengan susu non alergi atau paling baik, berikan ASI kepada anak.
Penyebab Kolik
Kolik ini sebenarnya reaksi atau gejala dari suatu gangguan, hampir sama seperti demam, jadi penyebabnya bisa bermacam-macam. Namun bila dialami pada bayi dibawah satu tahun, biasanya dikarenakan kelainan anatomi. Sedangkan kalau untuk batita dan balita, yang paling sering adalah karena menumpuknya gas di saluran cerna.Kolik adalah nyeri di bagian perut yang penyebabnya bisa bermacam-macam, bisa karena hal di bawah ini:
1. Kasus emergency bedah.
2. Gangguan usus buntu.
3. Sumbatan pada saluran cerna.
4. Malrotasi usus.
5. Infeksi.
6. Alergi.
7. Menumpuknya saluran gas di saluran cerna.
Gejala Kolik
Untuk mengetahu apakah si kecil mengalami kolik atau tidak, ada beberapa gejala yang dapat Anda amati. Karena anak tidak bisa mengidentifikasi sakit dan juga belum bisa mengadu, biasanya ketika kolik anak akan rewel atau menangis. Komunikasi anak memang dengan menangis. Jika si kecil sudah ditenangkan, sudah disusui dan dibuat senyaman mungkin tapi masih terus menangis, bisa jadi anak mengalami kolik.Ketika anak terus menangis, coba amati bagian perutnya. Pada beberapa kasus kolik, biasanya perut anak akan terasa keras saat disentuh, kembung, membesar dan kadang akan terasa sakit saat ditekan. Untuk mengatasinya, dianjurkan untuk mengoleskan minyak kayu putih atau minyak telon di bagian perut.
Untuk kolik yang disebabkan oleh menumpuknya gas, penanganannya tak perlu ke rumah sakit atau dokter. Untuk mengeluarkan gas di dalam perut anak, bantu anak untuk duduk atau jika masih bayi, bisa digendong dengan posisi kepala lebih tinggi. Langkah inintuk membantu agar gas bisa lebih mudah keluar.
Gejala Lain
Jika Anda sudah melakukan langkah di atas, namun bayi masih saja menangis, maka Anda harus mulsi mewaspadai gejala lainnya. Kolik ini akan bisa menjadi berbahaya kalau disertai gejala yang lain. Misalnya saja disertai dengan muntah, anak mengeluarkan kembali air susu yang sudah diminum, dan perut semakin membesar.Jika disertai dengan gejala tersebut, bisa jadi anak mengalami sumbatan di saluran pencernaan. Selain itu, beberapa kasus alergi juga menampakkan gejala kolik ini. Untuk kasus alergi, disarankan untuk mengganti susu dengan susu non alergi atau paling baik, berikan ASI kepada anak.
0 komentar "Penyebab dan Gejala Kolik pada Bayi", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar