Menurut cerita seorang sahabat, ada kakak beradik yang pernah keracunan singkong hingga harus dibawa ke UGD. Kemudian cerita selanjutnya malah lebih seram lagi, ada orang yang meninggal gara-gara makan singkong "beracun". Benarkah demikian adanya? Apa benar ada singkong beracun?
Jawabnya "iya" memang ada singkong yang beracun. Aneh kan, padahal singkong sering menjadi bahan baku berbagai makanan tradisional yang enak seperti getuk, urap (awut) singkong atau tape singkong. Belum lagi sayur daun singkong yang merupakan salah satu sayur "wajib" di restoran padang.
Bagaimana ceritanya kalau singkong ini mengandung racun?
Apa kandungan di dalamnya kok sampai bisa beracun?
Zat beracun pada singkong bernama "linamarin", yaitu sebuah senyawa yang mirip dengan glukosa (gula) tetapi bisa melepaskan asam sianida (HCN) yang beracun.
Kandungan sianida ini terdapat pada hampir semua jenis singkong, hanya saja dengan kadar yang berbeda-beda. Singkong yang biasa kita konsumsi yang disebut sebagai "Sweet Cassava", kandungan sianidanya hanya sekitar 15-50 mg/kg umbi singkong segar.
Sedangkan pada singkong liar atau yang sering disebut dengan "singkong pahit" karena rasanya memang pahit, kandungan asam sianidanya bisa mencapai 400 mg/kg singkong segar.
Singkong pahit ini biasanya dimanfaatkan dengan cara diolah menjadi tapioka atau tepung singkong. Dengan pengolahan ini, kadar sianidanya akan terbang sehingga aman dikonsumsi oleh manusia.
Itulah alasan kenapa singkong menjadi beracun. Sekarang yang menjadi pertanyaan, bagaimana ciri-ciri singkong yang beracun dan yang tidak dilihat dari fisiknya? Akan dilanjutkan dalam pembahasan selanjutnya.
Jawabnya "iya" memang ada singkong yang beracun. Aneh kan, padahal singkong sering menjadi bahan baku berbagai makanan tradisional yang enak seperti getuk, urap (awut) singkong atau tape singkong. Belum lagi sayur daun singkong yang merupakan salah satu sayur "wajib" di restoran padang.
Bagaimana ceritanya kalau singkong ini mengandung racun?
Apa kandungan di dalamnya kok sampai bisa beracun?
Alat Pertahanan Diri
Secara alamiah, tanaman diberi anugrah agar bisa menghasilkan zat racun sebagai alat pertahanan diri terhadap hama atau penyakit. Begitu pula dengan singkong, yang secara alamiah juga menghasilkan racun sebagai pertahanan dirinya terhadap bakteri dan jamur sehingga singkong bisa hidup dengan nyaman.Zat beracun pada singkong bernama "linamarin", yaitu sebuah senyawa yang mirip dengan glukosa (gula) tetapi bisa melepaskan asam sianida (HCN) yang beracun.
Kandungan sianida ini terdapat pada hampir semua jenis singkong, hanya saja dengan kadar yang berbeda-beda. Singkong yang biasa kita konsumsi yang disebut sebagai "Sweet Cassava", kandungan sianidanya hanya sekitar 15-50 mg/kg umbi singkong segar.
Sedangkan pada singkong liar atau yang sering disebut dengan "singkong pahit" karena rasanya memang pahit, kandungan asam sianidanya bisa mencapai 400 mg/kg singkong segar.
Singkong pahit ini biasanya dimanfaatkan dengan cara diolah menjadi tapioka atau tepung singkong. Dengan pengolahan ini, kadar sianidanya akan terbang sehingga aman dikonsumsi oleh manusia.
Itulah alasan kenapa singkong menjadi beracun. Sekarang yang menjadi pertanyaan, bagaimana ciri-ciri singkong yang beracun dan yang tidak dilihat dari fisiknya? Akan dilanjutkan dalam pembahasan selanjutnya.
0 komentar "Apa Benar Ada Singkong yang Beracun", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar